follow

< script type="text/javascript" src="https://cdn.pushassist.com/account/assets/psa-swamedikasikesehatan.js" async>< /script>

Followers

follow

Sunday, April 28, 2019

Penggunaan Obat dan Jenis Obat

Penggunaan Obat dan Jenis-Jenis Obat


Seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi, banyak perusahaan yang bersaing memproduksi obat untuk di jual ke masyarakat. Ada berbagai macam jenis obat yang beredar baik yang dijual di bebas di pasaran atau di apotek.  
Swamedikasi atau pengobatan sendiri biasanya menjadi pilihan kita untuk mengatasi keluhan-keluhan penyakit ringan seperti sakit kepala atau pusing, demam, nyeri, batuk, sakit maag, diare, penyakit kulit dan lain-lain. Tahukah Anda, ternyata ada banyak jenis obat yang beredar mulai dari yang dapat kita telan, dihisap, dan ada juga ditetes ke mata atau telinga. Agar kita tidak salah dalam mengonsumsi obat dan dapat memaksimalkan manfaatnya, berikut ini adalah beberapa jenis obat dan cara mengonsumsinya.

Tablet/Kaplet dan Kapsul

Tablet, kaplet dan kapsul merupakan bentuk sediaan obat yang bagi orang dewasa sudah tidak asing lagi karena sering dijumpai dan dikonsumsi untuk swamedikasi atau pengobatan sendiri. Selain bentuknya yang kecil dan simpel, ketiga jenis obat ini lebih mudah digunakan dan dikonsumsi. 

Tablet biasanya dapat lansung diminum, tetapi ada beberapa jenis tablet yang tidak dapat langsung diminum, ada tablet yang harus dikunyah dan ada juga yang harus diharus dilarut didalam air agar obat dapat bekerja dengan baik. Contoh seperti obat antasida (obat maag) yang harus dikunyah terlebih dahulu baru ditelan.

Selain tablet, ada juga obat berbentuk kapsul dimana kapsul memiliki bentuk bulat panjang. Kapsul bahan aktif obatnya terdapat dalam pembungkus/cangkang yang mudah larut. Pembungkus kapsul berfungsi untuk obat mudah ditelan dan menghindari bau dan rasa tidak enak dari obat. Sebaiknya saat menggunakan kapsul pembungkus/cangkang kapsul tidak dibuka saat mau minum obat.

Meskipun terlihat kecil dan simpel, pengunaan tablet, kaplet dan kapsul harus tetap memperhatikan cara penggunaan obat secara tepat dan benar yang terdapat pada kemasan obat.

Sirup

Sirup merupakan salah satu bentuk sediaan obat yang sering kita jumpai juga terlebih ketika anak-anak sakit. Obat sirup berbentuk cair dan umumnya memilki rasa yang manis, obat ini banyak digunakan oleh anak-anak. Karna banyak diminati anak-anak, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan sebelum memberi anak kita sirup.

1. Sendok takar.

Kebiaasan yang paling sering terjadi ketika memberikan sirup pada anak yaitu orang tua menggunakan sendok makan  di rumah bukan menggunakan sendok takar sirup yang sudah diberikan. Sendok takar obat dan sendok makan di rumah memiliki ukuran yang berbeda oleh karena itu akan berpengaruh pada jumlah dan volume obat yang kita berikan pada anak kita.
Maka dari itu, apabila sendok takar tidak diberikan atau hilang disarankan untuk kembali lagi ke apotek untuk menanyakan sendok takar yang sesuai.

2. “Kocok botol terlebih dahulu sebelum diminum”

Kata-kata ini sering kita dengar pada saat membeli sirup. Mungkin terlihat sepele akan tetapi ini penting dilakukan agar larutan dan zat aktif obat dapat bercampur secara merata (homogen). Jadi, jangan lupa ‘kocok botol terlebih dahulu sebelum diminum’.

3. Penyimpanan sirup

Karena sirup mengandung air dan gula, sirup harus disimpan pada tempat yang kering, sejuk dan terhindar dari cahaya matahari dan ditutup secara rapat. Hal ini bertujuan agar sirup kita tidak terkontaminasi oleh mikroorganime seperti jamur dan bakteri. 
Selain itu, meskipun sudah tercantum tangal kadaluwarsa pada kemasan obat. Sirup hanya boleh digunakan maksimal 2-3 minggu setelah botol pertama kali dibuka.

Tetes Mata

Tetes Mata biasa digunakan dalam swamedikasi atau pengobatan sendiri untuk ganguan iritasi ringan atau mata merah akibat debu atau berenang.

Cara mengunakan tetes mata secara benar:
  1. Mencuci tangan terlebih dahulu.
  2. Jangan menyentuh ujung penetes.
  3. Mata melihat ke atas dan tarik kelopak mata bagian bawah sehingga terjadi bagian “penampungan”.
  4. Teteskan obat pada bagian kelopak mata tanpa menyentuh mata.
  5. Tutup mata sekitar dua menit. Jangan menutup mata terlalu rapat.
  6. Bersihkan cairan dengan kertas tissu.
  7. Tutuplah kemasan obat dengan rapat setiap selesai digunakan.
Tetes mata dapat menyebabkan rasa pedih yang berlangsung selama beberapa menit. Apabila berlangsung cukup lama, konsultasikan pada dokter atau apoteker.

Baca Juga: Hal Penting Yang Harus Diperhatikan Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Obat

Salep Mata

Selain tetes mata, beberapa gangguan pada mata dapat diobati mengunakan salep mata.

Cara menggunakan salep mata secara benar:
  1. Mencuuci tangan terlebih dahulu.
  2. Ujung tube salep jangan tersentuh apapun.
  3. Kepala sedikit menengadah.
  4. Pegang tube dan buka kelopak mata bagian bawah dengan tangan lain.
  5. Tekan tube salep mata untuk mengeluarkan obat sepanjang kelopak mata bagian bawah tanpa menyentuh mata.
  6. Tutup mata selama dua menit.
  7. Bersihkan kelebihan salep dengan kertas tissu dan bagian tepi tube dengan kertas tissu.
  8. Tutuplah obat dengan rapat setiapkali digunakan.
Salep mata dapat menyebabkan rasa pedih yang berlangsung selama beberapa menit. Apabila berlangsung cukup lama, konsultasikan pada dokter atau apoteker.

Tetes Telinga

Tetes telinga dapat digunakan apabila telinga mengalami gangguan  seperti infeksi dan adanya kotoran yang susah dikeluarkan.

    Cara menggunakan tetes telinga secara benar:
    1. Hangatkan tetes telinga terlebih dahulu dengan cara digenggam dalam telapak tangan atau ketiak untuk beberapa menit. 
    2. Tengkurap/berbaring atau kepala dimiringkan ke samping dengan posisi telinga ke atas.
    3. Tarik daun telinga sehingga lubang telinga dapat terbuka lebar.
    4. Posisikan tetes telinga pada lubang telinga tanpa menyentuh lubang telinga.
    5. Teteskan sesuai jumlah dosis yang ditentukan.
    6. Tunggu sekitar lima menit sebelum meneteskan obat pada telinga lainnya.
    7. Tutup kembali obat secara benar setelah digunakan.
    Gunakan KAPAS untuk menutup saluran lubang telinga setelah meneteskan obat apabila direkomendasikan oleh dokter atau apoteker.

    Tetes hidung

    Tetes hidung mungkin jarang digunakan, tetapi apabila mendapat resep untuk mengunakan tetes hidung.

    Berikut cara yg benar menggunakan tetes hidung:
    1. Bersihkan dan lebarkan lubang/rongga hidung.
    2. Berbaring dengan kepala mengadah atau duduk dan kepala dimiringkan kebelakang, jaga agar kepala tetap tegak.
    3. Teteskan obat sesuai jumlah dosis yang dibutuhkan tanpa ujung tetes masuk kedalam lubang hidung.
    4. Duduk tegak kemudian gerakan kepala ke depan, ke belakang kemudian ke kiri dan ke kanan secara perlahan.
    5. Tutup kembali obat secara benar setelah digunakan.
    Apabila diperlukan, ulangi tahapan di atas untuk lubang hidung yang lain.

    Supositoria

    Supositoria merupakan bentuk sediaan obat seperti peluru dimana pemakaiannya bukan ditelan tetapi dimasukan ke dalam anus/dubur atau vagina. Obat ini membutuhkan tempat penyimpanan khusus di tempat dingin seperti kulkas.

    Sebelum digunakan cek terlebih dahalu supositoria nya. Ingat jangan dibuka jika supositoria jika masih terlalu lunak sebaiknya didinginkan lagi. Apabila terlalu keras supositoria dapat diletakan selama beberapa detik dibawah air mengalir sehingga menjadi tidak terlalu keras.

    Cara menggunakan Supositoria sebagai berikut:
    1. Cucilah tangan terlebih dahulu.
    2. Buka pembungkus supositoria
    3. Berbaring dengan posisi badan miring kemudian kaki satu diangkat lalu ditekuk.
    4. Gunakan salah satu tangan untuk mengangkat pantat dan bagian atas dan tangan satunya untuk mendorong obat.
    5. Masukkan obat kedalam anus secara perlahan dengan bagian yang bulat terlebih dahulu, dilanjutkan dengan bagian belakangnya.
    6. Baring dan tunggu selama beberapa menit.
    7. Cucilah tangan setelah menggunakan obat.
    Agar bisa medapatkan yang maksimal usahakan untuk tidak melakukan buang air besar selama 1 jam

    Setiap obat memiliki bentuk sediaan dan cara penggunaan yang berbeda-beda. Hal penting yang harus diingat adalah sebelum kita melakukan swamedikasi atau pengobatan sendiri, pahamilah terlebih dahulu cara pemakaian dan aturan pengunaan obat agar manfaat obat dapat maksimal. Apabila terjadi hal-hal tidak diinginkan segeralah hubungi dokter atau ke apotek terdekat agar dibantu apoteker.

    "AYO HIDUP SEHAT"

    Baca Juga: Mengenal Tanda dan Golongan Obat


    0 comments:

    Post a Comment