Swamedikasi Diare
Apa itu Diare?
Diare merupakan suatu kondisi dimana terjadi peningkatan buang air besar bisa lebih dari tiga kali dalam sehari yang ditandai dengan perubahan bentuk serta konsistensi dari tinja yang melembek sampai mencair.
Diare dapat berlansung selama beberapa hari saja, akan tetapi pada kasus tertentu diare dapat berlansung selama berminggu-minggu. Apabila diare dibiarkan secara terus-menerus bisa jadi bahaya karna ketika seseorang mengalami diare akan terjadi dehidrasi atau kehilangan cairan yang banyak dari dalam tubuh.
Baca Juga: Swamedikasi Maag
Baca Juga: Swamedikasi Maag
Jenis-Jenis Diare
- Diare akut merupakan diare yang dapat berlangsung selama beberapa jam atau selama beberapa hari.
- Diare kronik merupakan diare yang berlansung dalam jangka waktu yang lama dan dapat berlangsung selama 2 minggu atau lebih.
- Disentri merupakan terjadinya diare yang disertai dengan darah dan lendir.
Tanda dan Gejala Diare
Tanda dan gejala diare dapat berupa:
- Perubahan pada feses yang lembek dan cair,
- Sering buang air besar (BAB),
- Mengalami dehidrasi,
- Perut terasa nyeri dan mengalami kram perut,
- Mual dan muntah,
- Nyeri pada kepala,
- Hilang nafsu makan,
- Merasa haus, dan
- Darah pada feses.
Apa saja penyebab Diare?
Pada umumnya, penyebab diare bisa bermacam-macam dan biasanya diare dapat sembuh sendiri karna dalam tubuh kita terdapat mekanisme pertahanan tubuh yang berfungsi untuk mengeluarkan racun dan bakteri atau virus yang terdapat pada usus.
Berikut beberapa penyebab yang dapat menjadi pemicu atau penyebab terjadinya diare:
- Infeksi oleh virus, bakteri, atau parasit.
- Keracunan makanan atau makan makanan yang sudah tercemar.
- Alergi terhadap makanan atau obat-obatan tertentu.
- Tubuh tidak bisa mencerna makanan atau minuman tertentu (intoleransi makanan), seperti laktosa atau fruktosa.
- Gangguan psikologis, misalnya kondisi stres.
- Peradangan pada usus atau gangguan fungsi pencernaan.
- Penyakit tertentu seperti kanker usus, sindrom iritasi usus atau penyakit crohn.
Apa yang harus kita lakukan ketika mengalami Diare?
Diare dapat menimbulkan dehidrasi, hal ini dikarenakan tubuh kita banyak mengeluarkan cairan ketika mengalami diare. Dehidrasi merupakan suatu kondisi dimana tubuh kita kekurangan cairan. Keadaan dehidrasi ini harus segera dihindari dan ditangani terutama pada anak-anak. Cara mengatasi dehidrasi pada diare dengan cara banyak minum air putih dan minum oralit untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang.
Selain itu, tindakan lain yang dapat kita lakukan ketika mengalami diare adalah:
- Mengkonsumi sari buah atau sup bening. Hindari minuman kopi, teh, susu, alkohol dan hindari juga makanan padat, dapat diganti dengan makanan seperti bubur, roti, atau pisang selama 1–2 hari.
- Pada bayi masih bisa diberikan ASI, tetapi untuk pemberian susu pengganti ASI/susu formula harus diencerkan sampai dua kali lipat.
- Cucilah tangan dengan baik setiap habis buang air besar untuk mencegah penularan diare yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau parasit.
- Gunakan air bersih ketika memasak baik masak nasi, sayur, dll. Untuk air minum harus direbus sampai mendidih.
- Jagalah kebersihan diri dan lingkungan. Cuci bersih tangan baik pada saat menyiapkan makanan atau pada saat mau makan.
- Menjaga dan mengecek kondisi tubuh agar tidak terdehidrasi.
Apa saja obat Diare yang dapat kita gunakan untuk Swamedikasi atau Pengobatan sendiri?
1. Oralit
Oralit berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang pada saat buang air besar agar tubuh tidak kekurangan cairan, oralit tidak digunakan untuk menghentikan diare.
Pada anak umur kurang dari 2 tahun, berikan oralit sedikit demi sedikit menggunakan sendok makan, apabila anak muntah tunggu beberapa saat kemudian pemberian dilanjutkan lagi sedikit demi sedikit sampai habis.
Contoh obat Oralit dipasaran: Pharolit, Ramolit.
Contoh obat Oralit dipasaran: Pharolit, Ramolit.
Aturan Pemakaian oralit:
2. Adsorben dan Obat Pembentuk Massa
Obat ini berfungsi untuk mengurangi frekuensi buang air besar, memadatkan tinja/feses dan menyerap racun pada penderita diare. Yang termasuk dalam golongan obat ini antara lain norit (karbo adsorben), kombinasi kaolin-pektin dan attapulgite.
Hal yang harus diperhatikan pada saat menggunakan obat ini:
- Obat ini bukanlah pengganti oralit, penderita tetap diharuskan minum oralit.
- Obat ini tidak boleh diberikan pada anak usia dibawah 5 tahun.
Aturan pemakaian obat ini:
1. Norit
Dewasa : 3–4 tablet (750–1000 mg), diminum 3-4 kali sehari tiap 6-8 jam.
Contoh obat Norit dipasaran: Bekarbon.
2. Kombinasi kaolin–pektin dan attapulgite
Dewasa dan anak umur lebih dari 12 tahun: 1 tablet setiap habis buang air besar. Maksimal penggunaan obat ini 12 tablet selama 24 jam.
Anak umur 6-12 tahun: 1 tablet tiap habis buang air besar. Maksimal penggunaan obat ini 6 tablet selama 24 jam.
Contoh obat dipasaran: Neo enstrostop, New diatab, Arcapec, Diapet.
Apa saja Obat Herbal atau obat Tradisonal Diare yang dapat digunakan untuk Pengobatan Sendiri atau Swamedikasi?
1. Jambu Biji
Berfungsi untuk mengatasi dare dan mencegah sakit pada perut yang disebabkan diare.
Siapkan 6 helai daun jambu biji muda (bukan pucuk) yang telah dicuci bersih. Daun jambu ditumbuk halus sambil ditambah ½ air matang. Kemudian diperas dan disaring.
Dapat diminum 2 kali sehari.
2. Kunyit
Siapkan kunyit sebesar ibu jari yang telah dicuci bersih. Lalu kunyit diparut dan ditambahkan 50 ml air matang, kemudian diperas dan disaring. Dapat ditambahkan sedikit air kapur sirih.
Air perasan diminum sekali sehari.
3. Nangka
Siapkan satu buah nangka kecil (bukan nangka besar) dan masih muda sebesar ibu jari kaki. Dicuci bersih lalu dicincang/ditumbuk, kemudian direndam dalam air mendidih sebanyak ½ gelas. Setelah airnya agak dingin disaring lalu diminum.
Dapat diminum 2 kali sehari.
4. Sambiloto
Siapkan 10 daun lembar daun kering sambiloto yang telah dibersihkan. Haluskan dan tambahkan sedikit kunyit sebesar ibu jari yang telah diparut/diiris tipis. Semua bahan kemudian dicampur 1 gelas air mendidih selama 5 menit. Lalu disaring dan diminum.
Dapat diminum 2-3 kali sehari.
5. Air kepala
Air kelapa mengandung banyak elektrolit yang dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang. Selain itu, air kelapa dapat berfungsi untuk menetralkan racun yang menyebabkan diare.
Siapkan 1 gelas air kelapa muda lalu diminum.Dapat diminum 2-3 kali sehari.
6. Oralit Buatan
Kita dapat membuat oralit buatan jika tidak tersedia atau dibutuhkan mendadak.
Oralit berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang pada saat buang air besar (BAB) agar tubuh tidak kekurangan cairan, oralit tidak digunakan untuk menghentikan diare.
Siapkan gula 40g (1 sendok makan) dan garam 3,5g (1 sendok makan). Kedua bahan tersebut dilarutkan dalam 1 liter (5 gelas) air panas. Diminum pada saat dingin.
Aturan minum dapat dilihat lagi pada aturan minum oralit seperti pada tabel diatas.
Kapan harus ke dokter?
- Apabila mengalami dehidrasi terutama pada anak-anak.
- Diare pada anak dibawah usia dibawah 6 tahun disarankan ke dokter untuk mendapakan resep obat yang tepat.
- Jika pada saat BAB (buang air besar), feses disertai darah dan lendir.
- Diare berlansung terus-menerus selama 2 hari dan tak kunjung membaik setelah menggunakan obat.
- Diare menyebabkan kejang dan rasa sakit pada perut terutama pada anak-anak atau bayi segera periksa ke dokter
- Diare pada wanita hamil karna dikhawatirkan dapat berpengaruh pada janin.
0 comments:
Post a Comment