Swamedikasi Nyeri
Apa itu Nyeri?
Nyeri merupakan suatu gangguan yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan pada jaringan tubuh seperti peradangan, infeksi atau kejang otot. Fenomena terjadinya nyeri pada setiap orang berbeda-beda, ada yang mengalami nyeri ringan,sedang sampai nyeri berat, ada yang mengalami nyeri seperti terbakar atau tajam, ada juga yang menglami nyeri di satu titik saraf atau menyebar ke tempat lain. Contoh nyeri: nyeri otot atau sendi, nyeri haid, nyeri sakit kepala, nyeri sakit gigi.
Baca Juga: Swamedikasi Maag
Tanda dan Gejala Nyeri
Tanda dan gejala nyeri berbeda-beda, tergantung tempat terjadinya nyeri tersebut seperti nyeri sendi akan mengalami merah dan bengkak di daerah sendi, dan merasa hangat ketika di sentuh.
Umumnya orang yang mengalami nyeri akan mengalami rasa sakit atau tertusuk disebagian atau seluruh tubuh dan rasa tidak nyaman seperti rasa ngilu, sesak atau kaku.
Apa saja penyebab nyeri?
Rasa nyeri merupakan tanda adanya rangsangan pada ujung syaraf karena kerusakan jaringan tubuh. Penyebab terjadinya rasa nyeri dapat digolongkan menjadi 2, yakni:
1. Faktor Fisik, meliputi:
- Trauma mekanik yaitu nyeri terjadi karena karena ujung saraf bebas mengalami kerusakan akibat adanya benturan, gesekan atau luka.
- Trauma termis yaitu nyeri terjadi karena ujung saraf reseptor mengalami rangsangan akibat panas atau dingin.
- Trauma kimiawi yaitu nyeri terjadi karena tersentuh oleh zat asam atau basa yang kuat.
- Trauma elektrik yaitu nyeri terjadi karena adanya aliran listrik yang kuat mengenai reseptor rasa nyeri.
2. Faktor Psikologis merupakan nyeri yang terjadi akibat trauma psikologis dan berpengaruh terhadap fisik. Contoh: nyeri terjadi akibat stres atau rasa cemas.
Apa yang harus kita lakukan ketika mengalami nyeri?
Rasa nyeri biasa dialami pada tempat yang berbeda-beda, pada umumnya ketika kita mengalami nyeri kita dapat melakukan beberapa hal berikut untuk mengatasi nyeri :
- Kompres dengan air hangat untuk mengurangi ketegangan otot, kompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri atau radang.
- Lakukan pergerakan pada sendi secara perlahan-lahan, lakukan 5-10 detik dan diulangi lagi. Jangan mengibaskan nyeri secara kuat.
- Tarik napas secara perlahan agar pikiran menjadi rileks kembali.
- Oleskan balsam/minyak kayu putih/minyak angin pada bagian yang terasa nyeri dan dipijat secara pelan.
- Beristirahat secara cukup.
- Hindari keadaan-keadaan psikis tertentu yang dapat menyebabkan stres, misalnya stres. Tenangkan pikiran dan lakukan penarikan nafas secara perlahan.
Apa saja obat nyeri yang dapat digunakan untuk Pengobatan Sendiri atau Swamedikasi?
1. Ibuprofen
Obat ini befungsi untuk menekan rasa nyeri dan radang, seperti nyeri sendi, nyeri sakit gigi, nyeri haid, sakit gigi, nyeri kepala, nyeri tulang, pegal linu dan terkilir.
Hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan ibuprofen:
- Hati-hati untuk penderita ginjal, gagal jantung, asma dan hati.
- Tidak boleh digunakan pada penderita tukak lambung, penderita duodenum, ibu hamil dan menyusui.
Obat ini dapat memberikan efek samping berupa gangguan pada saluran cerna seperti mual, muntah, diare, sembelit/susah buang air besar, nyeri lambung.
Aturan pemakaian:
Dewasa : 200-400 mg 3 kali sehari. Diminum hanya jika perlu saja
Anak-anak : Konsultasikan terlebih dahulu ke dokter atau apoteker.
Contoh obat Ibuprofen dipasaran: Proris, Anafen, Bufect, Ibufenz, Ibukal.
2. Paracetamol/Asetaminofen
Obat ini berfungsi untuk nyeri haid, nyeri kepala, nyeri sakit gigi, dan nyeri yang disertai demam.
Hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan paracetamol/asetaminofen:
Tidak boleh digunakan oleh penderita gangguan hati atau ginjal dan pecandu alkohol, karna obat ini dapat mempengaruhi fungsi hati.
Aturan pemakaian parasetamol/asetaminofen
Dewasa : 1 tablet 500 mg, diminum 3 kali sehari.
Anak umur 6-12 tahun : 250 mg, diminum 3 kali sehari.
Anak umur 2-6 tahun : 125-250 mg, diminum 3 kali sehari.
Paracetamol sirup biasa nya mengandung 125 mg/5ml.
Anak umur 6-12 tahun 10 ml (2 sendok takar).
Anak umur 2-6 tahun 5 ml (1 sendok takar).
Contoh obat Paracetamol di pasaran: Sanmol, Panadol, Pamol, farmado, dan Hufagesic.
3. Asam Mefenamat
Obat ini berfungsi untuk nyeri peradangan seperti sakit gigi, nyeri sendi, dan nyeri haid. Obat ini termasuk Obat Wajib Apotek (OWA), oleh karna itu untuk menggunakan obat Asam Mefenamat sebagai obat pereda nyeri diperlukan resep dari dokter atau sesuai dengan arahan dari Apoteker. Diperlukan informasi yang penting dari dokter atau apoteker sebelum menggunakan obat ini.
Hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat ini:
- Obat harus diminum sesuai dosis yang dianjurkan.
- Tidak boleh digunakan oleh penderita maag, ibu hamil dan menyusui kecuali jika dianjurkan dokter.
Aturan pemakaian Asam Mefenamat:
Dewasa : penggunaan awal 500 mg, kemudian dilanjutkan 250 mg. Diminum 3 kali sehari dan hanya jika diperlukan saja.
Anak-anak : Konsultasikan ke dokter atau apoteker.
Obat ini dapat memberikan efek samping berupa nyeri pada lambung, mual, diare, sembelit, dan kembung.
Contoh obat Asam Mefenamat di pasaran: Allagon, Alpain, Altran, Anastan dan Citostan.
4. Methampyron atau Metamizole (Antalgin).
Obat ini berfungsi untuk nyeri, dan bekerja dengan efektif untuk nyeri sendi dan nyeri kepala. Obat ini juga termasuk OWA, oleh karna itu penggunaannya juga harus sesuai anjuran dokter atau sesuai arahan apoteker.
Hal yang harus diperhatikan:
- Obat ini harus diminum sesuai dosis yang dianjurkan.
- Obat ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil dan gangguan pendarahan.
- Apabila terjadi kemerahan pada kulit, hentikan pengobatan dan ganti dengan obat pereda nyeri lain.
Aturan pemakaian Methampyron atau Metamizole (Antalgin).
Dewasa : 1 tablet 500 mg. Diminum 3 kali sehari setelah makan dan diminum apabila diperlukan saja.
Anak-anak: Konsultasikan ke dokter atau apoteker terlebih dahulu.
Efek samping obat ini dapat menimbulkan reaksi alergi bagi yang sensitif, berupa gatal kulit, kemerahan atau edema angioneurotik. Segera hentikan apabila mengalami efek samping tersebut.
Contoh obat Methampyron atau Metamizole (Antalgin) dipasaran: Anacof, Antalgin Berlico, Fytogin, dan Medizol.
Apa saja Obat Herbal atau obat Tradisonal Nyeri yang dapat digunakan untuk Pengobatan Sendiri atau Swamedikasi?
1. Cocor Bebek
Untuk sakit Gigi
Ambil beberapa helai daun cocor bebek, kemudian digiling halus dan dioleskan pada pipi yang bengkak. Lakukan apabila dibutuhkan dan gigi merasa sakit.
2. Jahe
Untuk nyeri sendi, nyeri pinggang atau nyeri punggung.
Ambil rimpang jahe sebesar ibu jari yang sudah dibersihkan, kemudian ditumbuk, lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
Perhatian: hati-hati pada penderita maag karena jahe memiliki rasa yang pedas dan meransang lambung.
3. Kayu Manis
Untuk nyeri haid
Ambil 2 gram kulit batang kayu manis, direbus dengan 2 gelas air sampai sisa 1 gelas air. Kemudian disaring dan diminum selagi hangat.
Digunakan 2 kali sehari.
Perhatian: Tidak boleh digunakan pada Ibu menyusui atau hamil, penderita tukak lambung, dan demam yang tidak jelas penyebabnya. Untuk penderita kencing manis harus konsultasi ke dokter terlebih dahulu.
4. Jeruk Nipis.
Untuk nyeri haid
Jeruk nipis diperas sebanyak 5 sendok makan, ditambahkan 2 sendok makan minyak kayu putih dan kapur siri sebesar biji asam. Dicampur sampai merata, lalu dioleskan pada bagian perut dan punggung dan biarkan sampai kering.
Digunakan 2 kali sehari.
5. Kayu Putih
Kayu putih bisa digunakan untuk berbagai macam nyeri.
Umumnya minyak kayu putih sudah tersedia dalam bentuk minyak.
Untuk menggunakan minyak kayu putih cukup dioleskan pada bagian yang mengalami nyeri.
Kapan kita harus ke dokter?
- Apabila sendi tidak sembuh selama tiga hari.
- Nyeri bertambah parah
- Nyeri kambuh lagi
0 comments:
Post a Comment